Senin, Maret 07, 2011

Manusia Dan Kebudayaan

Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.

Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Hanya tindakan yang sifatnya naluriah saja yang bukan merupakan kebudayaan, tetapi tindakan demikian prosentasenya sangat kecil. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi.

Selanjutnya hubungan antara manusia dengan kebudayaan juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai 1) penganut kebudayaan, 2) pembawa kebudayaan, 3) manipulator kebudayaan, dan 4) pencipta kebudayaan.

Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian. Dalam rangka survive maka manusia harus mampu memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.

Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan. Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.


Hakekat Kebudayaan
Kebudayaan sering kali dipahami dengan pengertian yang tidak tepat. Beberapa ahli ilmu sosial telah berusaha merumuskan berbagai definisi tentang kebudayaan dalam rangka memberikan pengertian yang benar tentang apa yang dimaksud dengan kebudayaan tersebut.
Akan tetapi ternyata definisi-definisi tersebut tetap saja kurang memuaskan. Terdapat dua aliran pemikiran yang berusaha memberikan kerangka bagi pemahaman tentang pengertian kebudayaan ini, yaitu aliran ideasional dan aliran behaviorisme/materialisme. Dari berbagai definisi yang telah dibuat tersebut, Koentjaraningrat berusaha merangkum pengertian kebudayaan dalam tiga wujudnya, yaitu kebudayaan sebagai wujud cultural system, social system, dan artifact.
Kebudayaan sendiri disusun atas beberapa komponen yaitu komponen yang bersifat kognitif, normatif, dan material. Dalam memandang kebudayaan, orang sering kali terjebak dalam sifat chauvinisme yaitu membanggakan kebudayaannya sendiri dan menganggap rendah kebudayaan lain. Seharusnya dalam memahami kebudayaan kita berpegangan pada sifat-sifat kebudayaan yang variatif, relatif, universal, dan counterculture.
Salah satu kelebihan kita menjadi manusia adalah diberikannya kemampuan untuk merasakan hal-hal disekeliling kita dengan seluruh panca indera yang dimiliki.yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya adalah adanya cipta, rasa, dan karsa.
Pada dasarnya :
  • Unsur manusia :
    o Jasad :
    badan kasar manusia yang Nampak pada luarnya
    o Hayat :
    mengandung unsur hidup yang di tandai dengan gerak
    o Ruh :
    bimbingan dari pimpinan tuhan
    o Nafs :
    kesadaran tentang diri sendiri
  • 3 unsur kepribadian manusia :
    o ID
    adalah kepribadian yang tidak tampak
    o EGO
    adalah struktur kepribadian yang pertama
    o SUPER EGO
    adalah kesatuan standar moral
  • 4 hakekat manusia :
    o
    Tubuh dan jiwa menjadi satu kessatuan yang utuh
    o
    Perbandingan manusia dengan yang lain
    § Intelektual
    § Estetis
    § Etis
    § Diri
    § Social
    § religius
    o
    Makhluk hayati yang berbudaya
    o
    Makhluk yang terikat dengan lingkungan
  • Kebudayaan adalah hasil karya, cipta, dan rasa masyarakat.
  • 3 wujud kebudayaan :
    o
    Ideal adalah gagasan dan pikiran manusia.
    o
    Kelakuan adalah aktivitas atau kegiatan manusia.
    o
    Fisik adalah berupa benda.
  • Perubahan kebudayaan :o Berasal dari masyarakat
    o Berasal dari kebudayaan
    o Berasal dari linkungan alam
  • Hubungan manusia dengan kebudayaan tercipta melalui 3 tahap :o Eksternalisasi adalah proses pengekspresian diri.
    o Obyektivasi adalah suatu kenyataan manusia yang berhadapan dengan manusia.
    o Internalisasi adalah suatu proses yang mempelajari kemasyarakatan agar lebih baik.
  • Variasi system nilai budaya :
    o
    Masalah hakekat hidup manusia
    o Masalah hakekat karya manusia
    o Masalah hakekat waktu manusia
    o Masalah hakekat alam sekitar manusia
    o Masalah hakekat hubungan manusia
Sumber :
http://ariefsz.blogspot.com/2010/04/hakikat-kebudayaan.html

0 comments:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money