Minggu, Mei 29, 2011

Manusia Dan Kegelisahan


Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan kecemasan moril.
Bila dikaji sebab-sebab orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.

Kegelisahan mengganggu dalam kehidupan keseharian manusia. Misalkan saja seorang pelajar yang akan lulus, mereka akan dipenuhi rasa takut dan pikiran yang membuat mereka gelisah terhadap ujian nasional yang akan dihadapi. Saat menunggu pengumuman kelulusan, mereka merasa gelisah atas apa yang ditunggu yaitu suatu hasil dari pengorbanan mereka selama sekolah yang membuktikan keberhasilan mereka dalam sekolah selama 3 tahun. Dalam kegelisahan yang dihadapi untuk menunggu kepastian dapat diiisi dengan doa agar yang dihasilkan menjadi baik.

Kegelisahan juga dapat terjadi pada seorang pengusaha, seperti pada saat keadaan perusahan itu sedang bergejolak dalam keuangan yang akan mengakibatkan perusahaan itu bangkrut. Pada saat itulah akan mengakibatkan kegelisahan serta kecemasan yang berlebihan terhadap seseorang. Kegelisahan dan kecemasan itu dapat pula mengakibatkan gangguan kejiwaan bagi seseorang yang tidak dapat mengendalikan perasaan dan pikirannya.


Manusia dan Pandangan Hidup

Pandangan hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat.P
Pandangan hidup juga bisa diimplementasikan sebagai hasil-hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman, fakta, dan sikap meyakini sesuatu yang diringkas sebagai pegangan, pedoman, petunjuk, atau arahan.
Pandangan hidup sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau negara. Segala perbuatan, sikap, dan aturan –yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, merupakan refleksi dari pandangan hidup yang telah dirumuskan. Pandangan hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat hidup sendiri diarti-konkritkan sebagai kecintaan atau kebenaran yang bisa dicapai oleh siapapun. Maka dari itu, pandangan hidup dengan hakikat bisa dicapai oleh siapapun itu, sangat diperlukan oleh tiap manusia. Pandangan hidup tiap orang bisa berbeda bisa juga sama. Dari situ terdapat pengklasifikasian tentang asal dari pandangan hidup tersebut, sebagai berikut:

  1. Pandangan hidup berasal dari agama merupakan pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
  2. Pandangan hidup ideologi merupakan pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma negara tersebut.
  3. Pandangan hidup hasil renungan merupakan pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya memiliki unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan. Cita-cita adalah sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Kebajikan dalam hal ini, adalah nilai yang menjadi patokan usaha yang harus ditempuh untuk menggapai cita-cita. Usaha adalah hal-hal yang diupayakan sebaik mungkin untuk menggapai cita-cita yang harus dilandasi oleh keyakinan . Keyakinan diukur dengan daya pikir akal, jasmani, dan sikap maupun rasa kepada Tuhan. Hal ini yang mencirikan bahwa unsur-unsur pandangan hidup di atas saling berkaitan. Setiap orang, baik dari tingkatan yang paling rendah sampai dengan tingkatan yang paling tinggi, mempunyai cita-cita hidup. Hanya kadar cita-citanya sajalah yang berbeda. Bagi orang yang kurang kuat imannya ataupun kurang luas wawasannya, apabila gagal mencapai cita-cita, tindakannya biasanya mengarah pada hal-hal yang bersifat negative. Suatu ironi memang, bila manusia sedang dalam keadaan senang, bahagia, serta kecukupan, mereka lupa akan pandangan hidup yang diikutinya dan berkurang rasa pengabdiannya kepada Sang Pencipta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
  1. Kurangnya penghayatan pandangan hidup yang diyakini.
  2. Kurangnya keyakinan pandangan hidupnya.
  3. Kurang memahami nilai dan tuntutan yang terkandung dalam pandangan hidupnya.
  4. Kurang mampu mengatasi keadaan sehingga lupa pada tuntutan hidup yang ada dalam pandangan hidupnya.
  5. Sengaja melupakannya demi kebutuhan diri sendiri.

Di sinilah peranan pandangan hidup seseorang. Pandangan hidup yang teguh merupakan pelindung seseorang. Dengan memegang teguh pandangan hidup yang diyakini, seseorang tidak akan bertindak sesuka hatinya. Ia tidak akan gegabah bila menghadapi masalah, hambatan, tantangan dan gangguan, serta kesulitan yang dihadapinya.
Sebagai tambahan, apabila pandangan hidup tesebut diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup tersebut akan menjadi ideologi. Dan jika itu berkembang lagi, hingga lingkup kerakyatan atau negara maka disebut ideologi negara.

1.      Cita-cita
Cita-cita menurut definisi adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.

2. Kebajikan atau Kebaikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral. Dia adalah seorang individu yang utuh, terdiri atas jiwa dan raga. Dia memiliki hati yang pada hakikatnya lagi, memihak pada kebenaran dan selalu mengeluarkan pendapat sendiri tentang pribadinya, perasaannya, cita-citanya, dan hal-hal lainnya. Dari yang dirasakan manusia tersebut, manusia cenderung lebih memihak pada kebaikan untuk dirinya sendiri. Inilah yang membuat sebagian manusia ‘terpilah’ menjadi manusia egois, yang seringkali seperti tidak mengenal kebajikan.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari 3 segi, yaitu :
  1. Manusia sebagai pribadi, yang menentukan baik-buruknya adalah suara hati.
  2. Manusia sebagai anggota masyarakat atau makhluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, saling membutuhkan, saling menolong, dan saling menghargai anggota masyarakat 
  3. Manusia sebagai makhluk Tuhan

Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya. Karena tingkah laku bersumber dari pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri. Terdapat tiga hal yang menjadi faktor yang mungkin dapat menjadikan seorang individu memiliki sikap tertentu, yaitu:
  1. Pembawaan (hereditas) , sesuatu yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
  2. Lingkungan, merupakan alam kedua yang melingkupi manusia dan di situ manusia baru akan terdidik dengan sendirinya agar bisa melanjutkan hidup.
  3. Pengalaman, merupakan segala sifat dari keadaan-keadaan, baik itu manis ataupun pahit yang dirasakan dan cenderung sering terbesit di pikiran manusia.
3. Usaha atau Perjuangan.
Usaha atau perjuangan adalah bentuk kerja keras untuk mewujudkan tujuan atau cita-cita. Tanpa adanya usaha, hidup manusia tak ada artinya. Manusia diciptakan berakal dan berindra, di mana apa yang dititipkan-Nya harus dipotensialkan sesuai kemampuannya.

4. Keyakinan atau Kepercayaan
Keyakinan atau kepercayaan berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Manusia memiliki pandangan hidup yang berbeda-beda dalam meraih tujuan atau cita-cita masing-masing. Pandangan hidup ini mau tidak mau akan menjadi pedoman untuk mengantarkan mereka pada tujuan atau cita-cita tersebut. Maka yang sebaiknya dilakukan manusia adalah memikirkan, merancang, atau menentukan langkah- langkah berpandangan hidup yang baik

Contohnya dalam kehidupan sehari-hari
            Yaitu seperti terorisme yang beranggapan kalau tindakanyya dibenarkan agama dan akan mati sahid srta mandapat tempat yang indah disurga padahal tidak dibenarkan baik itu secara agama maupun kehidupan bernegara tetapi itulah pandangan hidup mereka dan merupakn ideologi yang ingin dibangun dan dicita-citakan.
 

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: “Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu.”
Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: “Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan.” Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ’in wa kullukum mas’ûlun ‘an Ro‘iyyatih…..
Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: “Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan.”
Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.
Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan kemudian dibawa ke hadapan khalifah. Beliau bertanya: “Mengapa kamu mencuri?”, pencuri itu menjawab “Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya.” Khalifah Umar kemudian menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran dan bertanya “Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?” Khlaifah menjawab “Karena ia telah berdusta kepada Allah.”
Seorang muslim tidak boleh melepas tangan (menghindar dari tanggung jawab) dengan beralasan bahwa kesalahan yang ia kerjakan adalah takdir yang ditentukan Allah kepadanya. Tanggung jawab tetap harus ditegakkan. Allah hanya menentukan suratan ulisan) tentang apa yang akan dikerjakan manusia berdasarkan keinginan mereka yang merdeka, tidak ada paksaan. Dari sinilah manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai yang paling besar. “Barang siap yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji atom, maka ia akan melihatnya pula” (al Zalzalah 7-8)
A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya.Tanggung jawab timbul karena telah diterima wewenang. Tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang.
Sedangkan menurut WJS. Poerwodarminto, tanggung jawab adalah sesuatu yang menjadi kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibalas dan sebagainya.
Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Oleh karena itu manusia yang bertanggung jawab adalah manisia yang dapat menyatakan diri sendiri bahwa tindakannya itu baik dalam arti menurut norma umum, sebab baik menurut seseorang belum tentu baik menurut pendapat orang lain.
Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
B. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri
manusia diciptakan oleh Tuhan mengalami periode lahir, hidup, kemudian mati. Agar manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai pengisi fase kehidupannya itu maka manusia tersebut atas namanya sendiri dibebani tanggung jawab. Sebab apabila tidak ada tanggung jawab terhadap dirinya sendiri maka tindakannnya tidak terkontrol lagi. Intinya dari masing-masing individu dituntut adanya tanggung jawab untuk melangsungkan hidupnya di dunia sebagai makhluk Tuhan.
Contoh:
Manusia mencari makan, tidak lain adalah karena adanya tanggung jawab terhadap dirinya sendiri agar dapat melangsungkan hidupnya.
b. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung jawab dalam keluarga kadang-kadang diperlukan pengorbanan.
Contoh:
Seorang ayah rela bekerja membanting tulang demi memenuhi tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh:
Seseorang yang menyediakan rumahnya sebagai tempat pelacuran pada lingkungan masyarakat yang baik-baik, apapun alasannya tindakan ini termasuk tidak bertanggung jawab terhadap masyarakat, karena secara moral psikologis akan merusak masa depan generasi penerusnya di lingkungan masyarakat tersebut.
d. Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkahlaku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawabkan kepada negara.
Contoh:
Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus pula dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Kalau perbuatan itu di ketahui ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.

e. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawabmelainkan untuk mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.
Contoh:
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.
C. HAK DAN KEWAJIBAN
a. pengertian hak
Menurut Austin Fagothey, hak adalah wewenang moral untuk mengerjakan, meninggalkan, memiliki, mempergunakan atau menuntut sesuatu.
Hak merupakan panggilan kepada kemauan orang lain dengan perantaraan akalnya, perlawanan dengan kekuasaan atau keuatan fisik.
Adanya hak adalah karena kewajiban kita mencapai tujuan akhir dengan hidup sesuai dengan hukum moral. Untuk menjalankan kewajiban tersebut diperlukan adanya kebebasan manusia untuk memilih alat-alat yang dibutuhkannya dengan tidak mendapat rintangan dari orang lain. Dengan demikian manusia harus mempunyai hak-hak.

b. hak-hak asasi (hak-hak alam)
Dengan adanya hukum alam diletakkan kewajiban-kewajiban, oleh karena itu manusia harus mempunyai kekuasaan moral untuk memenuhinya dan untuk mencegah orang lain yang hendak menghalang-halangi pelaksanaannya.
ciri pokok hakikat HAM yaitu:
HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).

c. Hak dan kekuasaan
Jika bidang hak dipisahkan dari bidang moral, maka hak hanya dapat berpegang pada kekuasaan fisik. Dengan demikian kekuasaan fisik juga disamakan dengan hak. Tetapi hak dan kekuasaan itu tidak sama, karena dapat dipisahkan. Juga wewenang moral belum merupakan kekuasaan fisik. Justru hak adalah pelindung tentang kekuasaan yang sewenang-wenang.
Hak-hak yuridis merupakan hak penuntutan. Hak-hak yuridis berhubungan dengan benda-benda atau perbuatan-perbuatan lahiriah dan berasal dari keadilan pertukaran atau keadilan hukum.

d. Pengertian kewajiban
Kewajiban dalam arti subyektif adalah keharusan moral untuk melakukan sesuatu atau meninggalkannya. Kewajiban dalam arti obyektif adalah sesuatu yang harus dilakukan atau ditinggalkan. Hak dibatasi oleh kewajiban, tidak ada hak tanpa kewajiban dan takk ada kewajiban tanpa hak.
e. Macam-macam kewajiban manusia
1.Kewajiban terhadap Tuhan
2.Kewajiban terhadap hidup sendiri(individu)
3.Kewajiban terhadap masyarakat

f. Kewajiban Sebagai Tanggung Jawab
Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan bandingan terhadap hak, namun dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab manusia dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya. Setiap keadaan hidup menentukan kewajiban tertentu. Status dan peranan juga  menentukan kewajiban seseorang.
Ada dua bagian atau dua kewajiban yang berbeda, yang pertama yaitu kewajiban terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang, sama, tidak dibeda bedakan. Contohnya undang undang larangan mencuri, membunuh, yang konsekuensinya tentu diberlakukan hukuman atas perbuatan tersebut. Kemudian yang kedua yaitu kewajiban tidak terbatas, adalah kewajiban yang tanggung jawabnya berlaku juga untuk semua orang. Namun tanggung jawab terhadap kewajiban ini nilainya lebih tinggi, sebab dijalankan oleh suara hati, seperti berbuat keadilan dan kebajikan.
D. PENGERTIAN TENTANG PENGABDIAN/PENGORBANAN
Manusia di dalam hidupnya selaku makhluk Tuhan selain dibebani tanggung jawab, mendapat hak dan juga mempunyai kewajiban, untuk melaksanakan hal-hal tersebut perlu pengabdian, bahkan pengorbanan.
Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah perihal/hal-hal yang berhubungan dengan mengabdi. Sedangkan mengabdi adalah suatu penyerahan diri, biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga.
Hakekat pengabdian adalah merupakan usaha untuk memikul tanggung jawab dan melaksanakan kewajiban sebagai manusia. Jadi Pengertian Pengabdian dan Pengorbanan adalah:
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehinggaa pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jclas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepada sesama teman.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Contoh Pengabdian :
Kesediaan seorang guru sekolah dasar ditempatkan di pelosok terpencil daerah
transmigrasi, adalah pengabdian yang juga menuntut pengorbanan. Dikatakan pengabdian karena ia mengajar di situ tanpa menerima gaji dari pemerintah, tanpa diurus oleh pihak berwenang usul pengangkatannya, ia hanya bertanggung jawab untuk kemajuan dan kecerdasan masyarakat / bangsanya. la hanya menerima penghargaan dan belas kasihan dari masyarakat setempat. Pengorbanan yang ia berikan berupa tenaga, pikiran, waktu untuk kepentingan anak didiknya.

Jumat, Mei 20, 2011

Tugas Bahasa Indonesia 2

1. Dalam urutan sebab-akibat, penulis memulai proses kreatif menulis dengan membicarakan
permasalahan yang menyebabkan terjadinya masalah yang lain. Jelaskan pernyataan tersebut !
Karena pada sebab akibat diuraikan permasalahan-permasalahan yang mengungkapkan
peristiwa-peristiwa khusus yang merupakan kalimat-kalimat penjelas yang akan mendukung
gagasan utama yang berada di akhir paragraf.

2. Deskripsi merupakan sebuah karangan yang mengajak pembacanya untuk dapat mendengar,
melihat dan merasakan secara langsung. Jelaskan pengertian deskripsi dan uraiakan pernyataan
di atas disertai contoh yang jelas!
Deskripsi adalah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas
dan tepat dengan tujuan agar dapat dimengerti oleh orang yang tidak langsung mengalaminya
sendiri.
contoh :
Malam itu, indah sekali. Di langit, bintang – bintang berkelip – kelip memancarkan cahaya.
Hawa dingin menusuk kulit. Sesekali terdengar suara jangkrik, burung malam, dan kelelawar
mengusik sepinya malam. Angin berhembus pelan dan tenang.

3. Dalam bab pertama pendahuluan dari sebuah laporan meliputi perumusan masalah yang
hendak dipaparkan dalam laporan. Buatlah ide penelitian dan tulis perumusan masalah secara
jelas.
Ide penelitian: Analisis Hubungan Antara Penggunaan Absensi Elektronik dengan Kinerja
Karyawan terhadap Perolehan Keuntungan di PT Sumber Sari Sentosa
Rumusan Masalah:

3.1 Apakah interaksi penerapan penggunaan absensi elektronik berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan di PT Sumber Sari Sentosa ?

3.2 Apakah interaksi penerapan penggunaan absensi elektronik berpengaruh positif terhadap
perolehan keuntungan PT Sumber Sari Sentosa?

3.3 Apakah interaksi penerapan penggunaan absensi elektronikdan kinerja karyawan
berpengaruh positif terhadap keuntungan PT Sumber Sari Sentosa?
Soal silogisme (No. 4, 5, 6 dan 7)

4.a Premis My : Semua negara di Asia Tenggara yang sedang berkembang tergabung dalam ASEAN
Premis Mn : Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang di Asia

4.b My : Beberapa nelayan memiliki perahu bermotor
Mn : Beberapa tengkulak memiliki perahu bermotor
Kesimpulan yang dapat diambil dari premis diatas adalah ?

4.a Premis My : Semua negara di Asia Tenggara yang sedang berkembang tergabung dalam
ASEAN
Premis Mn : Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang di Asia
K: Indonesia tergabung dalam ASEAN.

4.b My : Beberapa nelayan memiliki perahu bermotor
Mn : Beberapa tengkulak memiliki perahu bermotor
K : Beberapa nelayan adalah tengkulak.

5.a Karena kakak mengidap penyakit maag, maka kakak tidak boleh makan makanan yang asam.

5.b Karena mengidap penyakit lever, ayah tidak boleh makan hidangan yang berlemak.
Jelaskan pernyataan kalimat di atas dalam konsep berpikir induktif!

5.a Karena kakak mengidap penyakit maag, maka kakak tidak boleh makan makanan yang
asam.
Kalimat di atas berisi kalimat permasalahan, yaitu Karena kakak mengidap penyakit maag.
Permasalahan tersebut menghasilkan (mengakibatkan) permasalahan lain, yaitu Kakak
tidak boleh makan makanan yang asam.

5.b Karena mengidap penyakit lever, ayah tidak boleh makan hidangan yang berlemak.
Kalimat di atas berisi kalimat permasalahan, yaitu Ayah mengidap penyakit lever.
Permasalahan tersebut menghasilkan (mengakibatkan) permasalahan lain, yaitu Ayah
tidak boleh makan hidangan yang berlemak.

6. Misalnya Anda mengemukakan gagasan bahwa tinggal di daerah kumuh tidak baik bagi
kesehatan. Gagasan yang dilengkapi dengan keterangan dan informasi ini menggunakan metode
indukuktif. Rancang latar belakang, lingkup permasalahan dan tujuan penelitian pada ide
tersebut!
Latar Belakang
Tingkat kemiskinan di Indonesia tidak pernah menunjukkan hasil yang memuaskan. Idealnya,
semakin berkembang suatu negara, maka tingkat kesejahteraan masyarakatnya akan semakin
meningkat. Akan tetapi tidak demikian halnya di Indonesia. Tingkat kesejahteraan masyarakat
yang tidak dapat dikatakan baik terlihat pada salah satu pemandangan tempat tinggal kumuh
yang tidak asing lagi bagi kita. Permasalahan ekonomi selalu dijadikan alasan untuk menjawab
hal tersebut. Masyarakat yang tinggal di daerah tersebut dapat ditebak, yaitu merupakan
masyarakat kalangan bawah. Daerah kumuh jelas tidak dapat dikatakan daerah yang layak untuk
dijadikan tempat tinggal. Faktor kesehatan seharusnya menjadi faktor utama yang
dipertimbangkan dalam memilih tempat tinggal karena kesehatan dapat menjadi modal utama
masyarakat untuk menjalani kehidupannya. Kawasan kumuh yang ada sekarang umumnya tidak
mengutamakan kebersihan, sehingga penyakit akan lebih mudah menyebar.
Lingkup Permasalahan
Penelitian ini hanya terbatas pada masyarakat yang tinggal di kawasan kumuh di Jakarta Pusat
dengan responden terdiri dari anak-anak berumur 6-12 tahun dan dewasa berumur 17-40
tahun.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan masyarakat yang tinggal di
kawasan kumuh dengan indikator kesehatan dilihat dari pandangan hidup masyarakat terhadap
cara hidup bersih.

7. Identifikasi kesalahan pada pernyataan di bawah ini dalam konsep berpikir deduktif!
7.a Semua pelaku kejahatan adalah korban rumah tangga.
Kalimat di atas hanya terdiri dari satu kalimat yang berisi suatu pernyataan umum,
sehingga tidak dapat dilihat konsep deduktif karena tidak ada kalimat penjelas setelah
kalimat utama tersebut.

7.b Saya tidak pandai berenang. Hampir semua anggota keluarga saya tidak dapat berenang.
Pernyataan di atas diawali dengan kalimat penjelas, sedangkan kalimat utama berada
setelah kalimat penjelas. Konsep deduktif diawali dengan kalimat umum yang
merupakan kalimat utama yang diikuti dengan kalimat penjelas.

Kamis, Mei 19, 2011

MANUSIA DAN KEINDAHAN


• Kehidupan mns dari zaman ke zaman tak terpisahkan dari keindahan.
• Manusia pada umumnya senang pada sesuatu yg indah & baik.
• Keindahan alam adalah “ keharmonisan yg menakjubkan dari hukum2 alam ”, yg dibukakan unt mereka yg mempunyai kemampuan unt menerimanya.
• Keindahan seni adalah keindahan buatan mns / hasil ciptaan mns yaitu buatan seseorang yg mempunyai bakat unt menciptakan sesuatu yg indah.
Keindahan sbg Nilai Hakiki
Sejak zaman Yunani Kuno keindahan telah dipandang sbg nilai hakiki dlm kehidupan mns. Sbg nilai, keindahan sesuatu yg abstrak. Sesuatu itu disebut indah krn memp daya pesona. Melalui media / obyek tertentu mns bisa mangalami apa yg disebut keindahan. Jadi keindahanpun berkaitan erat dg daya2 intelektif / kesadaran mns.
Keindahan & Moralitas
Penting unt ditandaskan bahwa keindahan & moralitas itu berkaitan erat satu sama lain. Keindahan yg terlepas dari moralitas justru bisa merusak kehidupan mns itu sendiri. Krn terlepas dari moralitas, org cenderung unt tdk mempersoalkan lagi mana yg baik & mana yg buruk bagi mns. Dg demikian org akan mudah membuat segala macam rasionalisasi, pembenaran diri demi nikmatnya suatu keindahan. Artinya kebaikan bagi org lain bisa dikorbankan demi kenikmatan keindahan
Estetika
adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya, filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa
Perasan keindahan (Sensibilitas Estetis)
Melalui panca indra manusia dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan akan sesuatu itu menyenangkan dan sebagainya timbul perasaan puas. Rasa kepuasan itu lahir setelah perasaan keindahan yang ada pada setiap orang itu bangkit.
Keindahan dalam Hidup
• Dibutuhkan manusia agar hidup yang dijalaninya menjadi indah sentosa.
• Manusia dan keindahan tidak bisa dipisahkan karena keduanya berkaitan satu sama lain.
• Unsur emosional / perasaan yang menyenangkan pada mns, yang ditimbulkan dari unsur-unsur karya, bersifat apresiatif, membangkitkan kekaguman dan penghargaan.
Konsep tentang "keindahan" yaitu :

Konsep Obyektif

Keindahan obyektif adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya, yang diharuskan menerima sebagaimana mestinya.

Konsep Subyektif

Keindahan subjektif adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang diharuskan menghayatinya.
Keindahan Seni
• Pengertian keindahan sering mengacaukan pengertian tentang seni, karena sering keindahan itu disamakan begitu saja dengan seni,jadi berbauran saja tanpa batas.
• Yang dapat dikatakan keindahan seni (keindahan artistik) ialah keindahan yang dapat diciptakan manusia.
Ada 2 hal dalam penilaian keindahan suatu karya :

The beauty : diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan.
The Uggly : oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk (tidak memenuhi standar keindahan), namun jika dipandang dari banyak hal ternyata memperlihatkan keindahan

Keindahan dan kebaikan komparatif
Kebaikan merupakan sesuatu yang muncul dari hasil komparasi (perbandingan) dengan yang lainnya, yang kemudian muncul sebab akibat.
Kebaikan dan keindahan karena hukum kausalitas
Manusia harus bisa menentukan mana yang baik dan yang buruk sesuai dengan sebab dan akibat yang ditimbulkannya
Inner Beauty
Kekuatan kecantikan/ keindahan yang muncul dari dalam hati nuraniInner beauty dapat diukur dari :

Kerelaan untuk membantu orang lain.
Kerendahan hati
Kesabaran
Keimanan terhadap Tuhan YME

Upaya Membangkitkan inner beauty :

Percaya diri
Memancarkan kecantikan
Perilaku jujur
Perilaku terbuka
Perilaku Pemaaf
Perilaku Bersih
Perilaku Bijaksana
Perilaku Lembut
Ramah dan Sopan
Bersemangat

Apakah keindahan(kecantikan) fisik itu penting?
Ya, memang jelas penting.
FAKTA :
Banyak orang yang dalam keseharian berusaha untuk membuat dirinya tampil lebih menarik dengan hanya memperdulikan apa yang tampak dari luar saja agar terlihat lebih cantik, ganteng atau terlihat lebih indah, tp tdk mengindahkan agama.

Memakai susuk
Operasi plastik
Pemakaian(suntik) silikon
Sedot lemak, dll. 

Selasa, Mei 03, 2011

Manusia Dan Harapan


Harapan
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung  pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1.      kelangsugnan hidup
2.      keamanan
3.      hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4.      diakui lingkungan
5.      perwujudan cita-cita

Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap dan perasaan. Dalam tingkah laku, perbuatan manusia selalu hati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dr.  Yuyun Suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
1.      teori koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
2.      teori korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
3.      teori pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis

Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
  1. kepercayaan pada diri sendiri
  2. kepercayaan padaorang lain
  3. kepercayaan pada pemerintah
  4. kepercayaan pada Tuhan

Contoh manusia dan harapan dalam kehidupan sehari-hari :
  1. Bagi seorang anak kecil pun dapat mempunyai harapan dalam dirinya, misalkan saja seorang anak mempunyai harapan untuk mendapatkan hadiah dari orang tuanya serta orang disekitarnya pada saat dia ulang tahun. Untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkannya dia dapat melakukan meminta langsung terhadap orang tuanya.
  2. Bagi seorang remaja mengharapkan orang yang dicintainya dapat menerima cintanya dan menjalin suatu hubungan. Dari hal yang diharapkan tersebut dia dapat melakukan hal-hal yang dibilang tidak masuk akal pun dilakukan hanya untuk mendapatkan perhatian dan cinta dari pasangannya itu.
  3. Bagi seorang pelajar, misalkan dia menginginkan mendapatkan nilai bagus dan dapat lulus dengan nilai yang baik, maka dia dapat melakukan beberapa hal untuk mendapatkan nilai terbaik itu, contohnya saja dengan cara belajar dengan baik, giat dan serius. Meminimalisir kegiatan bermain.
  4. Bagi seorang dewasa, misalkan saja seseorang yang berharap naik pangkat dari pekerjaanya. Dia akan berusaha menjadi lebih baik lagi terhadap pekerjaanya dan berperilaku baik dalam kesehariannya agar dapat mencapai yang telah diharapkannya.
  5. Dari seseorang yang telah berusia lanjut, mereka juga punya harapan terakhir. Misalkan terhadap yang sudah ingin meninggal biasanya memberikan suatu pengharapan lewat surat wasiat yang diberikan kepada keluarganya berupa pesan dalam hal harta atau apapun.



Manusia Dan Keadilan

Menurut Aristoteles keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaan dikendalikan oleh akal. Menurut pendapat Socrates keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintahan sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Kong Hu CU berpendapat keadilan terjadi apabila anak sebagai anak,bila ayah sebagai ayah,bila raja sebagai raja, masing-masing melaksanakan kewajibannya. Menurut pendapat saya keadilan itu sama rata dalam suatu pembagian dan penempatan kewajiban atas apa yang telah diterima, setiap orang juga adil dalam penerimaan haknya masing-masing.

Sesuatu yang adil itu jika hak dan kewajiban seimbang. Kita mendapatkan hak tetapi juga harus memenuhi kewajiban yang harus dijalani sesuai dengan yang ada. Misalkan pelajar mempunyai kewajiban untuk belajar dan menuntut ilmu dan juga dia mempunyai hak untuk medapatkan pelajaran.

Keadilan lebih umum digambarkan dengan suatu timbangan yang sama rata atau seimbang. Keadilan sudah tercantum dalam Pancasila "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" maksud dari itu adalah setiap rakyat Indonesia tidak terkecuali sama sekali pun berhak mendapatkan keadilan dari pemerintahan, misalkan saja dalam bidang hukum. Sikap yang ditunjukan untuk mewujudkan keadilan itu, yaitu:
  1. Mencerminkan sikap kekeluargaan
  2. Menjaga kesetimbangan antara hak dan kewajiban
  3. Menghormati hak-hak orang lain
  4. Suka bekerja keras
 Dalam kenyataanya keadilan itu sangat sulit didapat oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari, maka keailan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan yang akan menimbulkan suatu daya kreatifitas.

Berbagai macam keadilan :
  1. Keadilan Moral, yaitu : keadilan dalam suatu masyarakat, misalkan dalam suatu pembagian pekerjaan. Misalkan ada seornag pengurus kesehatan mencampuri urusan pertanian, maka akan terjadi kekacauan. Dalam suatu negara ada seorang penguasa, fungsinya membagi-bagikan fungsi dalam negara kepada masing-masing orang sesuai dengan kemampuannya.
  2. Keadilan Distributif, yaitu : bila hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal yang berbeda dilakukan secara berbeda, misalkan ada 2orang anak yang SD dan SMA, bila ayahnya memberikan masing-masing uang jajan 2000 maka itu akan menjadi tidak adil, tetapi bila SD uang jajan lebih kecil dari SMA itu adil karena kebutuhan yang SD dan SMA berbeda
  3. Keadilan Komutatif, yaitu : keadilan untuk memelihara ketertiban dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab7-manusia_dan_keadilan.pdf

Manusia Dan Penderitaan

Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
           Penderitaan yang selalu dirasakan setiap manusia dimuka bumi ini berbeda-beda. Tuhan tidak pernah pilih kasih dengan memberikan penderitaan kepada manusia. Penderitaan merupakan sesuatu takdir yang telah diciptakan. Beberapa contoh penderitaan dalam kehidupan sehari-hari :
  1. Seorang yang kaya bukan berarti dia tidak memiliki penderitaan. Dia bisa saja memiliki penderitaan dalam hatinya. Seperti kurangnya kasih sayang dari sekelilingnya karena sibuk dengan kekayaanya. Orang-orang mendekatinya karena hartanya ataupun yang lainya, itu dapat mudah terjadi.
  2. Penderitaan berupa rasa sakit yang kadang dirasakan oleh beberapa orang. Setiap orang pernah merasakan sakit meskipun sakit yang kecil dan tidak terlalu berbahaya. Sakit dapat dikarenakan hidup kurang sehat. Sakit tidak di luar saja atau di fisik, tapi mental seseorang juga dapat sakit, seperti sakit hati karena cinta, dan sakit jiwa.
  3. Penderitaan karena kemiskinan, kemiskinan dapat membuat seseorang menjadi sangat menderita lahir dan batin. Setiap hari memikirkan makan apa mereka, lalu memikirkan bagaimana kehidupan mereka selanjutnya, bagaimana biaya anak-anak dan keluarga. Kemiskinan sangat mengganggu pikiran manusia yang merasakannya dan itu merupakan penderitaan yang berat bagi mereka.
  4. Penderitaan karena bencana alam sering terjadi akhir-akhir ini. Sekarang karena cuaca yang tidak menentu dapat menimbulkan berbagai macam bencana alam, seperti angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang dan menimpa sebuah mobil, penderitaan akan dirasakan oleh sang pemilik mobil itu. Lalu bencana tanah longsor yang menyeret rumah-rumah, penderitaan sangat dirasakn oleh orang-orang pemilik rumah yang kehilangan harta bendanya.
Masih banyak lagi penderitaan yang terjadi yang menimpa beberapa manusia. Penderitaan itu akan terasa lebih ringan jika mereka dapat menghadapinya dengan lapang dada.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money